"Padahal Indonesia adalah negara terkaya dengan biodiversity," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Koes Saparjadi, dalam acara penandatanganan kerjasama antara Departemen kehutanan dengan ASITA (Association of Indonesian Tour and Travel Agency) di Gedung Manggala Wana Bakti, Senin (25/8) siang.
Menurut Koes, upaya menjual taman nasional, taman suaka alam, taman buru dan suaka margasatwa yang semuanya dikelola Dephut, terkendala fasilitas, sehubungan sulitnya kawasan-kawasan tersebut dijangkau. "Jadi ada masalah koordinasi dengan departemen lain, katanya.
Hal tersebut, menurut Koes, terjadi akibat belum adanya pemahaman akan fungsi dan potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai sumber pemasukan negara dari sector ekowisata. Wisata seperti itu, kata Koes memang bukan wisata missal, melainkan wisata ekslusif.
amal ihsan/TNR