TEMPO.CO, Palembang - Laboratorium geotermal pertama di Indonesia diresmikan hari ini, Senin, 21 Oktober 2013, di Palembang, Sumatera Selatan. Laboratorium itu dibangun dan dioperasikan oleh PT Sucofindo. “Operator di bidang panas bumi tidak harus ke Amerika dan Jepang untuk bawa sampel uji laboratorium,” kata Vice President PT Sucofindo, Heru Riza, saat peresmian.
Menurut dia, laboratorium geotermal di Palembang merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. PT Sucofindo memastikan Sumatera Selatan memiliki cadangan sumber panas bumi terbesar dibandingkan dengan daerah lainya. Tenaga panas bumi yang tersimpan di dalam perut bumi Sriwijaya ini ditaksir tak kurang dari 1.000 MWe. Sementara itu, cadangan panas bumi juga terdapat di Lampung, Sumatera Barat, dan Aceh. “Seluruh daerah ada potensinya, kecuali di Kalimantan,” ujar Heru.
Dalam catatan Sucofindo, beberapa perusahan secara serius menggarap energi panas bumi, antara lain Chevron Geothermal Salak sebesar 330 MWe dan Chevron Geothermal Derajat sebesar 210 MW, Star energy Wayang Windu 220 MWe, serta Pertamina Geothermal 380 MWe masing di Komajang, Lehendong, dan Sibayak.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, Indonesia menyimpan cadangan 28 persen geotermal dunia. Dari data itu, kata Alex, Sumatera Selatan tercatat menguasai sebagain besar sumber geotermal. Selain menyimpan energi panas bumi yang banyak, provinsi ini juga masih memiliki cadangan batu bara, CBM.
PARLIZA HENDRAWAN