TEMPO.CO, Jakarta- PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan lebih memilih membeli kapal bekas dari luar negeri dibanding membangun kapal baru di galangan Indonesia. "Kalau membangun kapal baru, bisa memakan waktu dua sampai tiga tahun," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 Juni 2013.
Adapun mendatangkan kapal bekas dari luar negeri hanya membutuhkan waktu empat hingga lima bulan. Selain itu, yang menjadi pertimbangan perseroan adalah aspek harga. Christine mengatakan, harga kapal ferry buatan galangan dalam negeri bisa mencapai Rp 300 miliar - 400 miliar per unit. "Kalau beli yang bekas dari luar negeri, kisaran harganya US$ 10 juta - 20 juta," ucapnya.
Christine mengatakan, kebijakan ASDP Indonesia Ferry untuk mendatangkan kapal dari luar negeri menjadi solusi cepat untuk melayani arus penyeberangan untuk lintas Merak - Bakauheni.
ASDP Indonesia Ferry awal pekan ini meluncurkan kapal motor penumpang (KMP) Portlink. "Kapal berukuran 12.619 "gross tonnage" (GT) ini sebelumnya bernama Stena Caledoina milik Stena Line," kata Direktur Utama ASDP Indonesia, Danang S. Baskoro, di KMP Portlink, Senin, 10 Juni 2013.
Kapal yang dibangun di galangan Harland and Wolff, Belfast itu sebelumnya melayani penumpang di lintasan Belfast, Irlandia Utara - Stranraer, Skotlandia. Kapal ini memiliki panjang 122,51 meter, lebar 21 meter, dan "draft" 5,02 meter. ASDP mengoperasikan kapal tersebut untuk lintasan Merak - Bakauheni.
"Portlink memang bukan kapal yang benar-benar gres atau baru dibangun," ucapnya. Kapal ferry Ro-Ro tersebut semula memiliki kapasitas angkut 1.154 penumpang, 309 mobil, dan 62 truk. Namun setelah mengalami modifikasi interior pada 1999, kapasitas angkut penumpangnya berkurang menjadi 1.000 orang.
KMP Portlink mempunyai kecepatan 19 knot atau setara 36 kilometer per jam. Kapal tersebut sudah beroperasi sejak 15 Mei silam. Danang menyebut, ASDP memang berencana menambah armada untuk arus penyeberangan penumpang dan kendaraan. Salah satu tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah antrean di Pelabuhan Merak selama berhari-hari.
Danang menjelaskan, proses penambahan armada tersebut telah memalui beberapa tahapan dan pembahasan. "Mulai dari metode pembiayaan, spesifikasi, harga, pembentukan tim khusus, proses "feasibility study" (FS), aturan hukum, serta proses "docking"," katanya.
MARIA YUNIAR
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Barca Tawar Torres Rp 263 miliar
MU Berharap Bale ke Real Madrid
Messi Dituding Menggelapkan Pajak Rp 52 Miliar
PSG Bidik Andre Villas-Boas