Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sastra Purnama, Penyair Baca Puisi Linus Suryadi

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Linus Suryadi, tahun 1983. DOK/TEMPO/EH Kertanegara
Linus Suryadi, tahun 1983. DOK/TEMPO/EH Kertanegara
Iklan

TEMPO.CO, Yogakarta - Tembi Rumah Budaya akan memperingati jejak sastrawan Linus Suryadi AG lewat acara Sastra Bulan Purnama edisi 19, di Jalan Parangtritis Km 8,5, Tembi, Sewon, Bantul Yogyakarta, Selasa malam, 26 Maret 2013. “Puisinya liris dan masih relevan dengan kondisi sosial saat ini,” kata koordinator acara Ons Untoro, Senin, 25 Maret 2013.

Ons menjelaskan, pilihan atas karya Linus, selain karena penyair yang wafat 14 tahun lalu ini lahir pada 3 Maret, juga karena Linus merupakan generasi Persada Studi Klub yang hingga akhir hayatnya masih konsisten menulis sajak. “Bahkan sebelum meninggal Linus masih menyelesaikan prosa lirik terbaru yang diberi judul Kisah Dewi Anjani dan prosa itu belum terselesaikan,” kata Ons Untoro.

Pada acara bertajuk "Membaca Puisi Membaca Linus" ini sejumlah penyair muda yang belum pernah bertemu langsung dengan Linus akan membaca puisi karya Linus, antara lain puisi berjudul Bunga Nirwana, Musim Rontok, Ibunda, dan Kembang Tunjung. Selain itu, akan dibaca esei pendek tentang Linus karya Kris Budiman. Di dalam esai itu, terdapat tiga puisi; Maria dari Magdalena, Doa Pagi, dan Doa Malam.

Sahabat Linus, Helga Korda dan Anggi Minarni, juga dijadwalkan turut membacakan sajaknya. Helga akan membaca dua karya Linus: Lingga dan Yoni (1) dan Ibu di Desa. Puisi itu berkisah tentang bagaimana seorang perempuan tradisional yang tinggal di desa mengenal modernisasi. “Ibu itu mengenal modernitas melalui televisi,” kata Ons. Adapun Anggi membaca tiga puisi; Elegi, Baron, dan Gereja St. Albertinus Jetis. “Puisi Linus religius dan berkaitan dengan persoalan sosial.”

Dua penyair dari generasi yang lebih muda, Iqbal Saputra dan Sri Suwarni Dirjo Suwarno, juga akan membacakan karya Linus. “Saya akan membaca empat karya,” kata Iqbal. Prosa liris Pengakuan Pariyem karya Linus paling terkenal dan bukunya telah dicetak ulang. Penggalan kisahnya akan dibacakan Heru Sambawa, aktor Teater Gajah Mada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai penyair, Linus Suryadi telah melahirkan banyak buku puisi, misalnya Rumah Panggung, Kembang Tunjung, dan Tirta Kamdanu, selain menerbitkan beberapa buku kumpulan esai, seperti Regol Megal-Megol, Nafas Kebudayaan Yogya, dan Di Balik Sejumlah Nama.

Linus Suryadi AG lahir dan menetap sepanjang hidupnya dusun di kaki Merapi, Kadisobo 3 Maret 1951. Hampir saban hari Linus mengendarai Vespa dari Kadisobo ke Yogyakarta yang berjarak sekitar 20 kilometer untuk bertemu dengan temannya. “Sorenya dia kembali ke dusun,” ujar Ons.

ANANG ZAKARIA

Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

15 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.