TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meneken tiga perjanjian jual-beli gas (PJBG) dan satu head of agreement (HoA) yang diharapkan memberi tambahan pendapatan negara hingga US$ 1,2 miliar pada akhir masa kontrak.
“Ini juga bisa meningkatkan pasokan gas dalam negeri dan tambahan pendapatan negara,” ujar Kepala Satuan Kerja Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, di sela-sela ajang Indogas 2013, Senin, 21 Januari 2013.
Harga gas yang diamendemen antara lain: amendemen pertama PJBG Medco E&P Indonesia dengan PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen). Tahun ini, harga gas dari Medco Meppogen naik 182,6 persen dari US$ 2,3 per MMBTU menjadi US$ 6,5 per MMBTU. Volume penjualan gas juga meningkat menjadi 17,3 BBTUD.
Presiden Direktur Medco Energi Lukman Mahfoedz menjelaskan, tambahan pasokan gas ini didapatkan dari produksi di Blok PSC South and Central Sumatra. Gas ini akan digunakan untuk membangkitkan listrik bagi keperluan domestik. Kontrak ini akan berlaku selama 1,5 tahun sejak Januari 2013.
Medco juga melakukan amendemen kedua PJBG dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. untuk pasokan gas PLN Muara Tawar. Untuk 2013, PGN dan Medco menyepakati harga US$ 7,11 per MMBTU atau naik 51,59 persen dari sebelumnya. Volume total kontrak Medco dengan PGN juga dinaikkan menjadi 41.900 BBTU. "Dari dua kontrak amendemen ini, perseroan memperkirakan mendapatkan tambahan bagi hasil di atas US$ 21 juta," kata Lukman.
Selain itu, ditandatangani pula Heads of Agreement antara Joint Operating Body PT Pertamina Medco Tomori Sulawesi dan PT Panca Amara Utama (PAU). Pertamina Medco Tomori Sulawesi akan memasok gas sebanyak 55 MMSCFD untuk pabrik amonia milik PAU. Harga gas yang disepakati dengan PAU mengacu kepada harga gas yang diindeks pada harga amonia internasional.
Dengan harga amonia pada Desember 2012 di sekitar US$ 720 per ton, PAU akan membeli gas pada harga US$ 8,44 per MMBTU dengan masa kontrak mulai 2015 hingga 2027. "Total nilai kontrak PAU diperkirakan lebih dari US$ 2,6 miliar, di mana bagian pemerintah sekitar US$ 1,3 miliar dan kontraktor PSC Senoro sekitar US$ 820 juta," kata Lukman.
BERNADETTE CHRISTINA