TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggratiskan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, beralasan tidak semua calon mahasiswa mampu membayar pendaftaran seleksi. Selain itu, juga karena amanat Undang-Undang Pendidikan Tinggi. "Tidak semua orang bisa membayar Rp 200 ribu," kata Nuh ketika ditemui di kantornya, Senin malam, 10 Desember 2012.
Nuh menuturkan, jumlah mahasiswa yang akan diterima di 61 perguruan tinggi sebanyak 150 ribu orang. "Tapi ke depan, ada kemungkinan ditambah," kata Nuh. Sedangkan tahun lalu untuk jalur undangan dan tertulis masing masing 118.233 orang dan 171.643 orang. Porsi mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi melalui SNMPTN adalah 60 persen dari keseluruhan.
Ketua panitia pelaksana seleksi nasional yang juga Rektor Institut Teknologi Bandung, Akhmaloka, mengatakan perbedaan selain biaya adalah tahun depan penjaringan menggunakan nilai rapor dari kelas X sampai XII dan Ujian Nasional. Sedangkan tahun lalu lewat ujian tulis dan undangan yang menggunakan nilai rapor dan UN. Setiap sekolah juga wajib mengirim data prestasi siswa semua semester ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Tahun ini, akreditasi sekolah tidak menentukan jumlah siswa yang boleh mendaftar.
Menteri Nuh membenarkan banyak yang kontra ketika seleksi nasional ini menggunakan rapor dan hasil ujian akhir. "Kenapa protes? Para rektor yang punya perguruan tinggi saja tidak mempermasalahkan?" kata Nuh. Menurut Nuh, sistem ini merupakan bentuk integrasi antara pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso, mengatakan anggaran seleksi tahun ini mencapai Rp 100 miliar. Untuk peserta Bidikmisi (Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin) yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi, kata Djoko, dapat mengikuti seleksi nasional dan jika diterima perguruan tinggi negeri akan mendapatkan beasiswa selama masa studi normal.
Menteri Nuh berharap mahasiswa Bidikmisi diterima secara merata di semua jurusan, termasuk yang bergengsi, seperti Kedokteran maupun Akuntansi. Ia mengimbau kepada seluruh rektor perguruan tinggi untuk tidak pilih-pilih mahasiswa. "Itu hak orang miskin. Jangan pilih-pilih nanti kualat," kata Nuh.
Berdasarkan jadwal Kementerian Pendidikan, pengisian PDDS dilakukan pada 17 Desember 2012-8 Februari 2013 dan selanjutnya diisikan secara berkala setiap akhir semester. Pendaftaran seleksi nasional pada 1 Februari-8 Maret 2013. Proses seleksi terjadwal 9 Maret-27 Mei 2013. Sementara pengumuman hasil seleksi 28 Mei 2013. Pendaftaran ulang akan dilakukan 11-12 Juni 2013.
SUNDARI
Berita terpopuler lainnya:
Di Malaysia, Habibie Dianggap Pengkhianat Bangsa
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
Bupati Aceng ''Ditawari'' Wanita-wanita Ini
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos