Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Dinilai Masih Aman  

image-gnews
Gunung Merapi masih terus mengeluarkan material seperti terlihat di Wedomartani, Ngaglik, Sleman, Jawa Tengah, Jumat (12/11). TEMPO/Arif Wibowo
Gunung Merapi masih terus mengeluarkan material seperti terlihat di Wedomartani, Ngaglik, Sleman, Jawa Tengah, Jumat (12/11). TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menilai kondisi Gunung Merapi masih aman. Meski aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang sejak awal Februari lalu sempat mengkhawatirkan karena mengalami kenaikan intensitas secara signifikan. Tapi dalam dua hari ini sudah mereda. "Masyarakat tak perlu khawatir,” kata Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandrio, Selasa, 21 Februari 2012.

Meredanya Merapi itu disimpulkan dalam rapat evaluasi bersama relawan pada Senin malam setelah semua aspek penting seperti kegempaan menurun dan gejala deformasi tetap normal. Dalam rapat evaluasi itu dipaparkan sejumlah kondisi kekinian Merapi selama Februari ini. Misalnya pada 6-12 Februari, ada 178 kali gempa multiphase (MP), empat kali gempa tektonik, dan 19 kali gempa vulkanik dangkal (VB).

Aktivitas itu kemudian naik lagi mulai 13-19 Februari dengan meningkatnya semua aktivitas gempa, yakni gempa MP menjadi 235 kali, gempa VB jadi 118 kali, dan tujuh kali gempa guguran, serta lima gempa tektonik. Untuk gempa vulkanik dangkal BPPTK mencatat peningkatan intensitas menjadi rata-rata 35 kali dalam satu hari dari yang semula tak sampai 10 kali. Sedang gempa multiphase yang biasanya sekitar 10 kali menjadi rata-rata 40 kali dalam sehari. Relawan sempat mengusulkan dengan kondisi semacam itu, status Merapi dipertimbangkan dinaikkan dari normal menjadi waspada.

Tapi, Subandriyo menegaskan, dengan kondisi umumnya saat ini, Gunung Merapi bisa dikatakan mulai beraktivitas normal dan aman. Meski, katanya, Merapi tidak pernah punya pola yang sama setiap terjadi erupsi, begitu pula dengan gejala awalnya. “Yang penting sekarang tetap waspada karena kami pun juga belum memiliki pengalaman melakukan monitoring setelah terjadinya letusan besar. Jadi, pola aktivitas kegempaannya juga bisa berbeda, dibanding 2010,” kata dia.

Subandriyo menduga, kegempaan Merapi sebelumnya kemungkinan besar terpicu akibat akumulasi gas yang terhalang sehingga menimbulkan tekanan dan fracture sehingga muncul gempa dangkal. Setelah gas terlepas, kemudian tak ada akumulasi tekanan gas dan mereda. “Saat ini kemungkinan sedang terjadi mulainya pelepasan gas secara lancar," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dengan peningkatan aktivitas Merapi ini, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X minta masyarakat di sekitar lereng Merapi tidak panik dan menyikapi berlebihan. Menurut Sultan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan apapun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). "Masih normal, kami belum dapat surat apapaun dari Pak Rono (Surono, Kepala PVBMG)," kata Sultan.

Sebelumnya, relawan Jaringan Informasi Lingkar Merapi, Mujianto, menyatakan di puncak Merapi muncul sejumlah rekahan. Dia melakukan pendakian ke puncak Merapi, Sabtu malam pekan lalu. Mujianto juga menyebutkan terjadi guguran di puncak. Selain itu, katanya, sangat banyak asap sulfatara yang keluar dari puncak.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

16 jam lalu

Pesawat Wings Air. Dok. Lion Air Group
Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.