TEMPO Interaktif, New York – Kesepakatan dalam mengatasi krisis utang Eropa memicu indeks Dow Jones melonjak hampir 340 poin dan menembus level 12.000. Indeks S&P juga mencatatkan kenaikan bulanan terbaiknya sejak 1974. Investor merasa lega setelah para pemimpin Eropa berhasil mencapai kesepakatan untuk memangkas beban utang Yunani dan mencegah agar tidak melanda ke negara lainnya yang lebih besar seperti Italia.
Paket ini ditujukan untuk mencegah bencana keuangan seperti yang terjadi pada September 2008 setelah runtuhnya Lehman Brothers. Tetapi banyak para analis memperingatkan bahwa masalah Eropa tetap tidak terselesaikan. “Pasar berfikir bahwa masalah Eropa telah selesai, tetapi sebenarnya belum berakhir,” kata David Kelly, kepala strategi pasar di JP Morgan Fund.
Kelly mengatakan bahwa masalah utang Eropa akan tetap menjadi isu sampai perekonomian negara yang mengalami masalah utang seperti Yunani dan Portugal kembali tumbuh. Komoditas dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) juga melonjak karena para investor kembali berminat terhadap aset yang beresiko. Euro juga menguat tajam terhadap dolar AS.
Perbankan setuju untuk mengambil kerugian 50 persen pada obligasi Yunani yang mereka pegang. Eropa juga memperkuat dana penyelamatan keuangan untuk melindungi bank – bank kawasan serta negara Eropa lainnya yang mengalami krisis utang seperti Italia dan Portugal.
“Kesepakatan ini tampaknya berhasil meredakan kekhawatiran bahwa akan ada penularan besar – besaran kenegara lainnya sehingga dapat memberikan efek domino yang lebih buruk,” kata Mark Lamkin, dari Lamkin Wealth Management.
Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones ditutup melonjak 39,51 poin (2,9 persen) ke level 12.208,55. Kenaikan terbesar kedua sejak 11 Agustus lalu saat itu naik 423 poin. Semua dari 30 saham komponen Dow Jones naik dipimpin oleh Bank of America melonjak 9,6 persen. Untuk pertama kalinya indeks Dow Jones berhasil ditutup diatas 12.000 sejak 1 Agustus lalu.
Meskipun berhasil melonjak tajam dan kembali berada diatas 12.000, indeks Dow Jones masih 4,7 persen dari level tertingginya yang pernah dicapai pada 29 April lalu. Bursa Wall Street sempat jatuh tajam karena kekhawatiran AS dan negara – negara akan mengalami gagal bayar utang. Tetapi antispasi dan solusi untuk menyelesaikan masalah utang Eropa dan sinyal perekonomian AS tidak dalam neuju resesi jilid dua telah mengangkat harga saham melonjak tajam dibulan Oktober.
Dow Jones telah melesat 11,9 persen sepanjang bulan ini, dengan tinggal dua hari perdagangan, berpeluang mencetak rekor kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 1987.
Indeks S&P 500 juga naik 42,59 persen ke level 1.284,59. Indeks S&P berhasil kembali dijalur positif untuk tahun ini sejak 3 Agustus, tepat sebelum peringkat utang AS diturunkan dari level AAA. Indeks S&P 500 berhasil menguat 13,5 persen, kenaikan terbesarnya sejak kenaikan 16,3 persen di bulan Oktober 1974. Indeks saham teknologi Nasdaq juga melompat 87,96 persen (3,3 persen) ke posisi 2.738,63.
Mata uang Uni Eropa juga melonjak tajam menjadi US$ 1,42 karena pulihnya kepercayaan investor terhadap sistem keuangan Eropa dari posisi sebelumnya di US$ 1,39. Bahkan mata uang Uni Eropa sempat terpuruk hingga ke level US$ 1,32 pada 3 Okober lalu.
Indeks saham di bursa Eropa juga melonjak. Bursa Perancis menguat 6,3 persen, bursa Jerman melesat 6,1 persen. Imbal hasil untuk obligasi AS dengan tenor 10 tahun naik menjadi 2,39 persen dari posisi sebelumnya berada di 2,21 persen.
Namun demikian, para pemimpin Eropa masih harus menyelesaikan rincian dari rencana terbaru mereka. Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy akan berbuicara dengan Presiden Cina Hu Jintao, ditengah kuatnya harapan bahwa negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia ini dapat berkontribusi untuk menyelamatkan Eropa.Upaya penyelesaian krisis Eropa yang telah berlangsung telah terbukti tidak cukup. Yunani yang telah mendapat dana talangan sejak Mei 2010 lalu masih belum bisa keluar dari masalah.
AP/VIVA B. KUSNANDAR