TEMPO Interaktif, Jakarta - Lima nama telah ditangkap dalam kasus bom Cirebon. Mereka adalah Nanang Irawan, Pino Damayanto, Beni Asri, Heru Komaruddin, serta Yadi Supriyadi. Nanang Irawan alias Nang Dut adalah nama terakhir yang ditangkap di Dalopo, Madiun, Jawa Timur. Berikut nama-nama yang disebut dan ditangkap polisi itu.
Nanang Irawan alias Nang Dut alias Janu
Ditangkap: 21 Oktober 2011 sekitar pukul 07.00 WIB di daerah Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
- Diduga berperan sebagai perakit bom pada kasus bom bunuh diri di Masjid Az-Zikra, Markas Polres Cirebon Kota, Jawa Barat, pada 15 April 2011 dan pengeboman di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Solo, pada 25 September 2011.
- Dalam kelompok Cirebon bertugas melatih pelaku peledakan bom bunuh diri.
Pino Damayanto alias Achmad Yosepa Hayat
Pelaku bom bunuh diri di Solo yang juga bisa merakit bom yang pernah menjadi anggota JAT. Pada bom Cirebon 5 April 2011, ia bertugas mengantar M. Syarif dengan motor menuju target sasaran.
Beni Asri
Ditangkap 30 September 2011 di Desa Kasik Koto, Sangi, Solok, Sumatera Barat. Ia bertugas menyiapkan logistik. Seminggu setelah bom Cirebon, Beni disebut dititipi bom pipa oleh Musola yang ditangkap Mei lalu.
Heru Komaruddin alias Haekal bin Jaenudin
Ditangkap 9 Oktober 2011 di Pasar Senen Jakarta. Heru dan Beni berkenalan di tahun 2008 dalam pengajian rutin di Masjid Zaitun, Cirebon. Diduga Heru bertugas merakit bom. Setelah menangkap Heru, polisi menangkap Suhanto alias Borju dan Yahya di Perumahan Pondok Cipta, Bekasi, Jawa Barat. Borju diduga membeli senjata yang kemudian diserahkan kepada Jaim atas pesanan Musola. Selanjutnya, senjata itu diserahkan oleh Jaim kepada Sigit Qurdowi. Sedangkan Yahya berperan menyembunyikan Borju.
Yadi Supriyadi alias Yadi Al Hasan, 30 tahun
Penangkapan: 19 Oktober 2011.
Densus 88 melakukan penangkapan di rumah orang tuanya di Gang Supena RT 02 RW 01, Desa Pasindangan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sekitar pukul 00.00 WIB.
- Pernah menjadi Ketua DKM Mushola As Syuhada serta karang taruna di Desa Pasindangan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
- Diduga sebagai pemimpin gerakan bom Cirebon/Tauhid Wal Jihad. Kelompok ini juga sebelumnya bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Tauhid.
- Diduga pernah mendapatkan pelatihan teror, namun di mana lokasi pelatihan belum diketahui
- Berperan sebagai pemberi pemahaman agama.
Penggeledahan:
- Tim membawa satu bundel dokumen dari dalam rumah yang dimasukkan ke dalam kantong plastik.
- Tim Inafis (Indonesian Automatic Fingerprint Identification System) dan Densus 88 juga menemukan peta Polres Cirebon Kota yang ditulis tangan.
Mereka umumnya disebut polisi mampu merakit bom.
BERBAGAI SUMBER