TEMPO Interaktif, New York - Saham global naik tajam selama dua hari berturut-turut sejak Selasa hingga Rabu, 5 Oktober 2011 waktu Amerika Serikat (Kamis pagi waktu Indonesia), menyusul adanya tanda-tanda membaiknya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat September kemarin. Niat pejabat Eropa untuk mendukung perbankan di Amerika Serikat turut mendongkrak optimisme pasar.
Selasa malam lalu waktu Amerika Serikat, The Financial Times melaporkan bahwa pejabat Eropa sedang menjajaki upaya bersama untuk mendukung pemyelamatan perbankan. Kepastian ini mendongkrak kenaikan tajam di pasar Eropa, terutama saham bank.
Kekhawatiran investor akan nasib bank-bank Eropa yang bisa menderita kerugian dalam bila Yunani gagal bayar utang sedikit terhapus.
Gagal bayar utang bisa menyebabkan nilai obligasi Yunani yang dipegang oleh bank-bank jatuh tajam. Apabila modal bank melemah, maka akan terjadi saling pinjam-meminjam yang dapat memicu pasar kredit global membeku, seperti yang terjadi pada akhir 2008.
"Pasar adalah perdagangan pada sentimen sekarang, bukan fundamental," kata Rob Stein, Kepala Astor Asset Management seperti dilansir AP hari ini Kamis 6 Oktober 2011.
Pasar tengah menanti hasil pertemuan antara Bank Sentral Eropa dan Bank of England yang digelar hari ini. Para pejabat diperkirakan akan membahas langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan kepercayaan investor pada sistem perbankan Eropa.
Pada perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat Indeks Dow naik 131,21 poin, atau 1,2 persen, ditutup pada 10,939.95. Standard & Poor 500 naik 20,09, atau 1,8 persen, ke 1,144.04. Indeks komposit Nasdaq melompat 55,69, atau 2,3 persen, ke 2,460.51. Saham Bank Eropa juga terkerek naik. Credit Agricole melonjak 10 persen, dan BNP Paribas naik 9 persen.
AP | ERWINDAR