TEMPO Interaktif, Jakarta - Presenter Novita Angie punya kebiasaan yang selalu ia lakukan terhadap buah hatinya. Setiap malam menjelang tidur atau saat senggang, dia selalu membacakan cerita atau mendongeng untuk anak-anaknya. "Kebiasaan di zaman aku kecil dulu tertular untuk anak-anakku. Dulu Mama selalu mendongengkan aku. Efeknya aku sering berimajinasi ini-itu. Pokoknya seru," kata presenter berwajah cantik ini.
Sementara itu, Dewi Hughes mengatakan kebiasaan mendongeng bagi si kecil berdampak positif. Anak akan memiliki kekayaan imajinasi dan daya kreativitas tanpa batas. "Saya setuju dongeng memiliki manfaat positif. Tak mengherankan, kini bermunculan klub dongeng karena teruji dan terbukti manfaatnya," kata Hughes, yang menjadi duta pendidikan anak.
Beberapa waktu lalu, ketika masa liburan tiba, kehadiran klub dongeng di berbagai tempat menjadi salah satu alternatif menyenangkan untuk mengisi liburan. Alasannya, mendongeng memberi banyak pengetahuan, wawasan, dan kegiatan yang menyenangkan sekaligus mendidik. Bahkan, saat Ramadan lalu, klub dongeng dadakan muncul di daerah-daerah untuk sekadar mengisi waktu ngabuburit atau menunggu beduk magrib tiba.
Female Radio adalah pihak yang menggelar klub dongeng untuk superkids--sebutan akrab radio ini bagi anak-anak pendengarnya--di kawasan Kemang beberapa waktu lalu. Klub mendongeng ini merupakan bentuk kepedulian terhadap komunitas keluarga dan anak serta ikut membantu para orang tua menciptakan alternatif pengisi liburan yang menghibur tapi tetap edukatif.
Menurut Sapta Dirja, dongeng merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran atau pesan moral kepada anak. Pakar parenting ini menjelaskan, dongeng memberi beberapa manfaat bagi anak, antara lain mengembangkan kosakata; memberi teladan, pesan moral, dan problem solving; bahkan pembentukan karakter anak sejak dini.
Sementara itu, Maspiyono Handoyo, President Director Fonterra Brands Indonesia, mengatakan pihaknya selalu mendukung berbagai upaya pemerintah demi kesehatan dan tumbuh kembang anak secara optimal, termasuk klub dongeng. Secara tidak tertulis, hal semacam ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) di perusahaannya.
Bukan hanya Female Radio yang aktif menyelenggarakan klub dongeng. Sadora--kepanjangan Safari Dongeng Ramadan, yang berlangsung di 93 gerai McDonald's di seluruh Indonesia--bekerja sama dengan BRI Syariah juga menyelenggarakan kegiatan itu. Program ini mengundang pendongeng untuk bercerita tentang hal baik dan mendidik yang disukai anak-anak serta orang tua. Bukan hanya dongeng seputar hewan, tanaman, alam, dan asal-usul sebuah tempat, tapi juga cerita kepahlawanan dan suri teladan para nabi.
Di Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, klub dongeng dadakan juga spontan ada dan berlangsung setiap Minggu pagi. Taman yang berada di rumah masa kecil mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini setiap Minggu pagi banyak dikunjungi anak kecil bersama orang tua dan keluarganya. Kesempatan ini tidak disia-siakan Abdu Muis, pendongeng dadakan dan spontan bermukim di tempat itu untuk mendongeng berbagai cerita rakyat Nusantara dan mancanegara.
"Anak-anak harus diberi imajinasi cerita yang mengajarkan budi pekerti, termasuk moral, yang kini terkikis dan tergerus oleh pemberitaan situasi sosial-politik. Saya melakukan kegiatan ini sebagai ibadah dan sukarela. Yang mau mendengar, silakan ikut duduk di rumput bersama. Yang tidak peduli, ya, tak apa-apa," kata Abdu panjang lebar.
Psikolog anak Seto Mulyadi menganjurkan para orang tua agar menyadari pentingnya buku cerita untuk anak. Menurut pria yang biasa disapa Kak Seto ini, membiasakan diri mendengar atau membaca dongeng, lalu menggiatkan budaya membaca cerita dari usia dini, mampu menumbuhkan nasionalisme, etika, dan ilmu pengetahuan kepada anak. Selain itu, melalui dongeng, komunikasi antara orang tua dan anak bisa berjalan efektif. "Budaya mendongeng itu harus ditumbuhkan lagi. Dengan mendongeng, komunikasi antara orang tua dan anak lebih efektif. Mengajarkan bahasa Indonesia juga lebih mudah," ujarnya.
Artis cilik Amel Carla mengakui punya hobi berat mendengarkan dongeng dan membaca buku cerita. Gadis cilik bertubuh tambun menggemaskan ini mengakui, kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya sekarang bermula karena sejak kecil ia sering mendengarkan dongeng, yang diceritakan ibunya. "Sejak kecil, Mama rajin mendongeng untuk aku. Kata Mama, setiap selesai mendengarkan dongeng, aku langsung berimajinasi dan berperan menjadi bagian dari yang didongengkan tadi. Buat Amel, dongeng membuat bisa seperti sekarang," ujarnya kenes.
HADRIANI P