Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Demokrat Harus Menggelar KLB  

image-gnews
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbanigrum (kiri) bersama Sekretaris Jenderal Demokrat, Edie Baskoro dan Ketua Demokrat Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, (29/1). TEMPO/Kink Kusuma Rein
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbanigrum (kiri) bersama Sekretaris Jenderal Demokrat, Edie Baskoro dan Ketua Demokrat Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, (29/1). TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai Partai Demokrat perlu menggelar Kongres Luar Biasa untuk memperbaiki kondisi dan citra partai. Menurutnya, Partai Demokrat hanya hanya memiliki waktu 3 tahun untuk memperbaiki partai. Hal ini dipicu setelah kasus suap Wisma Atlet Sea Games XXVI di Jakabaring, Palembang, yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, melebarkan tudingan ke kader partai lainnya.

"Semua kader yang diduga terlibat harus dihadirkan dan diproses di sidang kode etik," kata Arbi ketika dihubungi, Ahad, 10 Juli 2011.

Sebelumnya, mencuat pesan pendek dari Wakil Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie yang meminta kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan Demokrat. Arbi menilai hal itu sebagai bentuk keprihatinan walaupun ada nuansa persaingan elite Partai Demokrat. Meski demikian, Arbi mengatakan pembenahan itu perlu dilakukan dengan penyelesaian sidang etik dan penataan ulang kepengurusan melalui Kongres Luar Biasa.

Menurutnya, kader yang disebut-sebut Nazaruddin terlibat dalam sejumlah kasus itu memang harus segera diproses. Meskipun secara hukum belum terbukti, secara etik seharusnya bisa diproses. "Meski dugaan dan tudingan, tapi sekian persennya ada alasan, itu bisa digunakan memproses mereka," kata Arbi. "Yang dinilai bersalah secara etik, harus dipecat dari partai."

Arbi mengungkapkan langkah ini sebagai upaya mencegah hancurnya popularitas Partai Demokrat yang kini terus merosot. Publik akan menilai partai ini tidak memiliki komitmen pada partai yang bersih. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan memberikan peluang besar bagi Partai Golkar untuk melejit popularitasnya. Bukan karena kinerjanya baik, tapi karena ketidakpercayaan publik kepada partai lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arbi mengingatkan agar Partai Demokrat berhati-hati melakukan rekrutmen kader. Selama ini, partai kendaraan SBY itu hanya 'asal comot' kader instan dari partai lain. Menurutnya, kader 'kutu loncat' itu justru akan menggerogoti partai karena dari tempat asalnya orang tersebut tentu kader yang gagal, membawa dosa lama, dan pasti memiliki kepentingan.

"Harus mulai membangun dari kader intelektual, profesional, dan NGO untuk menjamin kualitas kader," kata Arbi.

EKO ARI WIBOWO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol


Demokrat Sebut Masih Ada Kader di Daerah yang Diajak Adakan Kongres Luar Biasa

6 Februari 2021

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021. Dalam konferensi pers tersebut, AHY menyebutkan bahwa ada gerakan politik tertentu yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengambil alih kepengurusan partai secara inkonstitusional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Demokrat Sebut Masih Ada Kader di Daerah yang Diajak Adakan Kongres Luar Biasa

Demokrat menyebut masih ada kader senior yang mengajak beberapa DPC dan DPD partai menggelar kongres luar biasa.


Anies Baswedan dan Partai Demokrat Bertemu Bahas Virus Corona

6 Maret 2020

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima kunjungan Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2020. Foto Dokumen Partai Demokrat
Anies Baswedan dan Partai Demokrat Bertemu Bahas Virus Corona

Pengurus Partai Demokrat menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Membahas kongres partai dan penanganan virus Corona.


Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih. Dok Tempo
Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.


Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, 7 Maret 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.


AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.


Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). Foto: Biro Pers Setpres
Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.


Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.