Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mereguk Manfaat Tanaman Obat

image-gnews
Pohon Temu Lawak.  TEMPO/ Suyatmin
Pohon Temu Lawak. TEMPO/ Suyatmin
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Selama lebih dari satu milenium, orang-orang dari seluruh penjuru dunia pernah disembuhkan lewat pengobatan tradisional yang resepnya diturunkan dari generasi ke generasi. Di negara berkembang, seperti negara-negara di kawasan Asia dan Afrika, saat ini 80 persen populasi masih menggunakan obat tradisional ketimbang obat modern.

Di negara maju sendiri, pengobatan tradisional mulai digemari. Survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) terbaru menunjukkan bahwa 80 persen populasi di negara maju mencoba terapi akupunktur dan homeopati. Survei lain pada 2010 menunjukkan bahwa 74 persen mahasiswa kedokteran Amerika Serikat percaya bahwa pengobatan Barat akan memberi manfaat lebih jika mengombinasikannya dengan terapi dan praktek pengobatan tradisional.

"Orang-orang di negara maju mulai melirik pengobatan tradisional," kata James Tam, pendiri dan Dekan School of Biological Science and Director of Drug Discovery, Nanyang Technology University, Singapura, dalam acara yang digelar P&G di Puncak belum lama ini. Menurut dia, ada tren "East meet West" dalam dunia pengobatan yang berkembang saat ini.

"Salah satu yang digemari adalah pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat," kata Tam. Menurut dia, ada ribuan tanaman obat yang manfaatnya telah diketahui. Namun satu dari sekian banyak tanaman obat yang sering digunakan adalah ginseng. Tanaman ini sudah tercatat dalam daftar obat tradisional Cina sejak 2.000 tahun silam. Ginseng putih tak perlu diproses dan akan kering dengan sendirinya, sementara ginseng merah harus direbus terlebih dulu, tapi dipercaya memiliki khasiat lebih.

"Ginseng dapat mengobati batuk kering, konstipasi, dan demam," kata Tam. Selain itu, ginseng bisa mengobati diabetes tipe 2, disfungsi seksual pada lelaki, stimulan, antistres, antikanker, dan antioksidan. "Ginseng akan lebih berkhasiat bila dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya," katanya.

Menurut Tam, kombinasi antara pengobatan modern dan tradisional sebenarnya bukan hal baru. Aspirin, misalnya, pil analgesik ini ternyata dibuat dari ekstraksi vascular cambium dari pohon willow dan spiraea untuk menghasilkan acetylsalicylic acid. Selain sebagai analgesik, pil ini dapat mengencerkan darah, sehingga menjadi obat andalan penderita jantung. "Tentunya dengan dosis tertentu."

Belum lama ini perusahaan multinasional P&G Indonesia menemukan manfaat baru dari tanaman obat Cassia fistula. Manfaat Cassia sebagai analgesik serta obat penyakit kulit, tekanan darah tinggi, dan radang mata ini telah didokumentasikan sejak 2.700 tahun sebelum Masehi dalam pengobatan tradisional Cina. Dalam pengobatan tradisional India (Ayurveda), Cassia juga digunakan sebagai obat pencahar dan bisa meredakan batuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ilmuwan kami menemukan bahwa ekstrak biji Cassia dapat meningkatkan elastisitas dan ketebalan rambut, tapi tanpa membebani rambut," kata Dr Jasmine Karsono, Principal Scientist Beauty & Grooming P&G, pada peluncuran Pantene Nature Care.

"Ini merupakan penggabungan bahan sintetis dengan bahan alami," kata Jasmine. Menurut dia, teknologi modern saat ini mampu menciptakan produk yang terinspirasi dan mengambil manfaat dari alam.

Kebangkitan popularitas obat tradisional ini memberi warna baru bagi dunia industri. Pada 2005, nilai penjualan pengobatan tradisional di Cina mencapai US$ 14 miliar. Pada 2007, Brasil mereguk keuntungan sebesar US$ 160 juta dari terapi tradisional (dengan nilai keuntungan total US$ 60 miliar dari seluruh penjuru dunia). Di Cina, industri ini menyumbang 5 persen GDP. "Ekspor tanaman obat Cina mencapai 93 persen. Ironisnya, hanya 7 persen tanaman obat yang diproduksi di Cina," kata Tam.

Yang menjadi "tugas baru" bagi pelaku di industri ini adalah melakukan standardisasi, "Karena khasiat dari tanaman obat itu berbeda, bergantung pada tempat, temperatur, dan iklim tanaman itu tumbuh," kata Tam.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

8 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Tips Membawa Obat saat Traveling, Siapkan Resep Dokter untuk Berjaga-jaga

28 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Tips Membawa Obat saat Traveling, Siapkan Resep Dokter untuk Berjaga-jaga

Umumnya maskapai penerbangan membolehkan, tapi beberapa jenis obat perlu pemeriksaan.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

29 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Peneliti BRIN Sebut Ekstrak Daun Jamblang Berpotensi Menjadi Obat Anticovid

38 hari lalu

Daun Jamblang (Unair)
Peneliti BRIN Sebut Ekstrak Daun Jamblang Berpotensi Menjadi Obat Anticovid

Riset peneliti BRIN mengungkap bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid.


Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

41 hari lalu

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.


Mengenal Ciak Po, Ramuan Herbal Halal Khas Cina

43 hari lalu

Apoteker menimbang bahan-bahan untuk membuat ramuan obat tradisional Cina (TCM) di Rumah Sakit  Universitas Pengobatan Tradisional Cina di Tianjin, Cina, 12 Januari 2022. TCM telah diterapkan secara luas dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tianjin, untuk meningkatkan kapasitas kekebalan individu di bawah karantina medis. Xinhua/Li Ran
Mengenal Ciak Po, Ramuan Herbal Halal Khas Cina

Banyak ramuan herbal tradisional sebagai pengobatan dan kesehatan.


Guru Besar UGM: Artificial Intelligence dan Big Data Bisa Percepat Pengembangan Obat Baru

47 hari lalu

Ilustrasi pembuatan obat di pabrik. Shutterstock
Guru Besar UGM: Artificial Intelligence dan Big Data Bisa Percepat Pengembangan Obat Baru

Guru Besar UGM Prof Arief Nurrochmad mengatakan artificial intelligence bersama dengan big data berpotensi mempercepat pengembangan obat baru.


Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

47 hari lalu

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.


Guru Besar FKUI: Riset Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

57 hari lalu

Prof. Dr. Drs. Kusmardi, M.S. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Kampus Salemba pada hari 27 Januari 2024. Dok. Humas UI
Guru Besar FKUI: Riset Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Dr. Drs. Kusmardi, M.S. dipimpin oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro di Aula IMERI FKUI Salemba.


Netanyahu Konfirmasi Pengiriman Obat-obatan kepada Sandera Israel di Gaza

17 Januari 2024

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Netanyahu Konfirmasi Pengiriman Obat-obatan kepada Sandera Israel di Gaza

Pernyataan Netanyahu menyusul kesepakatan kemanusiaan yang dimediasi Qatar-Prancis dengan Israel dan Hamas